Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

semicolon

Mungkin ini akan jadi part paling emosional, honestly  sebenernya saya ngga mau sharing masalah ini, tapi saya merasa butuh. Kalau bukan saya tulis di sini, lalu mau saya ceritakan ke siapa lagi? Malu sebenarnya, tapi lebih banyak ke takut. Saya pernah merasa berhari-hari itu lelah sekali, setiap malam saya overthinking . Kalau di nalar pakai pikiran dingin sih overthinking  di setiap malam mungkin bukan hal baru untuk orang-orang yang sedang melalui krisis paruh baya. Tapi pikiran liar dan negatif saya tiap malam rasanya beda, saya mudah terdistrak dengan hal-hal kecil. Ketika saya memikirkan satu masalah, saya teringat hal-hal menjijikan dalam hidup saya bahkan saya pernah berpikiran untuk pergi dari dunia ini. Tragis memang :( ya, saya pernah berpikiran untuk "mati" dan pergi dari dunia yang kejam ini. Saya ngga tahu kenapa saya bisa berpikiran seperti itu, rasanya meninggalkan dunia ini akan lebih bikin saya bahagia. Oh God, saya nangis nulis ini, bahkan jari saya gemeta

That's why I always trying my best

Nothing is perfect, ya saya tahu :) tapi saya selalu berusaha semaksimal saya. Kalau kata Albert Camus, hidup itu absurd, kita melakukan suatu hal yang sama setiap harinya sampai kadang kita lelah. Akhir-akhir ini saya juga kepikiran yang aneh-aneh, apalagi di masa pandemi seperti ini saya kaya lagi ngerasain kutukan sisyphus haha, aneh-aneh kan? Bangun tidur - mandi - makan - main handphone  - skripsian - nonton drama - tidur, dan keesokan harinya diulang lagi. Monoton sekali bukan?  Tapi saya juga mikir lagi mau seberapa keras usaha yang saya lakuin buat capai tujuan hdup saya, kalau diumpamain dengan alegori sisyphus, usaha itu sama halnya dengan mendorong batu ke puncak bukit. Terus kalau sudah berhasil sampai ke puncak, apa yang akan dilakukan? Balik lagi, mendorong lagi. Karena berhasil ke puncak bukanlah akhir, masih ada tujuan-tujuan lain dan sampai akhirnya kita akan terus mendorong itu. Absurd bukan? tapi absurditas  sebenarnya bukan suatu hal yang menghalangi, tergantung bag

ineffable :)

Halo? Saya akhir-akhir ini moodnya lagi baik banget. Ini saya nulis sambil nikmatin hujan dari dalam kamar, ngga lupa juga saya  play lagunya Bangtan hehe. Oh iya, btw  dua hari kemarin saya nonton konser online-nya mereka (walaupun pakai jalur haram sih hehe), berhubung meraka lagi rayain anniversary yang ke-delapan. Saya sendiri udah sekitar tujuh tahun nge-stan Bangtan, ngga nyangka sih bakalan sampai sejauh ini. Ngomongin tentang Bangtan, ada banyak hal yang saya dapat dari mereka. Tentang kerja keras, semangat, pantang menyerah, usaha, dan masih banyak lagi. Saking banyaknya sampai saya ngga bisa nyebutin semuanya. Tapi satu hal besar yang sangat mengubah hidup saya adalah bagaimana Bangtan mengajarkan "Love Myself".  Awalnya saya ngga paham apa itu mencintai diri sendiri, tapi setelah tujuh tahun saya meresa dekat dengan Bangtan, saya jadi lebih bisa mencintai diri saya sendiri walaupun masih di tahap berusaha. Saya perbanyak baca buku psikologi, buku self improvement ,