Kenalin, ini saya yang biasa dikatain sombong :)

Huuuh, saya menulis ini sambil play lagunya Sal Priadi & Nadin Amizah - Amin Paling Serius. Apaan sih, ok ini sangat random :v Sebenarnya cerita yang saya bawa sekarang ngga begitu bikin resah sih, ngga begitu butuh effort buat meredam lara yang saya rasakan. Tapi ngga apa-apa deh, kali ini saya mau berbagi aja.

"Kamu sombong banget, kalau ketemu ngga pernah nyapa."

"Galak banget sih, bisa ngga kalau balas chat tuh santai, ngga irit huruf juga kali."

"Kaku banget jadi orang, piknik dong biar ngga tegang hidupmu."

"Main yuk, jangan ngurung diri di kamar terus. Ngga pengin lihat keadaan di luar?"

Yups, itu adalah beberapa kalimat yang seringkali dilontarkan orang-orang ke saya, terutama orang-orang yang ngga sepenuhnya tahu tentang saya karena saya memang orang yang tertutup dan sedikit bicara. Masih banyak sih sebenarnya kalimat yang lebih mengagetkan daripada itu.

Mulai dari mana ya hmmm, saya agak bingung nih :(

Baiklah, saya mulai dari tes MBTI saya yang hasilnya adalah saya si INTJ (Introversion, Intuition, Thinking, Judging). Yaa, ngga begitu istimewa juga sih dengan hasil itu, tapi beberapa kali saya baca di media, saya sempat kaget aja kalau ternyata tipe itu adalah tipe kepribadian yang langka, dan perempuan dengan kepribadian ini  hanya sekitar 0,8% dari populasi manusia. Wow, am i included? 

Bagaimana pengalaman saya sebagai si INTJ itu?

Kadar introversion saya 90% haha, saya memang ngga suka pergi-pergi. Saya lebih suka berdiam diri di kamar sambil melakukan apapun yang bisa saya kerjakan, entah itu membaca buku, menulis, melukis, mendengarkan  musik, menonton film, atau bahkan rebahan sekalipun. Jadi, buat siapapun teman real life saya yang baca ini, mohon maaf ya teman-teman tercinta, bukan karena saya ini pemalas kalau diajak pergi, main ke tempat-tempat wisata, nongkong, mengerjakan tugas sambil ngafe, dan lain-lainnya, tapi karena saya ini benci keramaian. Saya bisa pusing setengah mati (duh lebay) kalau berada di keramaian, saya bingung apa yang harus dikerjakan, saya ngga tahu mau ngapain dah ujung-ujungnya saya menjelma jadi patung wong cuma diam aja. Menurut saya, ada banyak hal yang bisa saya kerjakan di dalam kamar, di teras rumah, atau di ruang keluarga sekalipun. Di tempat ramai justru buat saya cepat lelah, rasanya energi saya terkuras habis maka dari itu kalaupun saya bepergian di tempat ramai, saya hanya bisa bertahan sebentar. Tapi nih tapi, introvert itu ngga selamanya pediam dan lebih suka menyendiri kok. Kadangkala ketika saya merasa butuh mengisi energi saya dengan orientasi ke luar, ya saya akan melakukannya dengan pergi ke tempat ramai (tapi jarang juga sih). Saya paling ngga suka diajak pergi main sama orang yang ngga satu frekuensi, capek banget rasanya :( Tapi saya akan sangat ramai kalau sudah kumpul dengan teman yang satu frekuensi. Tapi hal menyedihkannya, banyak orang yang ngga ngerasa cocok dengan saya karena mungkin saya ini sulit ditebak, dan saya juga tipe orang yang sangat selektif dengan orang lain.

Kemampuan berbaur dan mencari teman saya sangat buruk. Saya bisa ngga dapat teman kalau seandainya orang lain tidak memulai berbasa-basi dengan saya. Tapi, seperti itupun saya masih saja susah dapat teman. Saya terbuka dengan siapa saja, saya tidak pernah mengikat siapapun yang ingin berteman dengan saya, dengan si A saya cocok dengan si B juga cocok, bahkan dengan si C sampai Z sekalipun. Jadi kalau ditanya apakah saya punya teman yang kemana-mana selalu dengan mereka, melakukan kegiatan ini dan itu juga dengan mereka (?) Ngga, sebenarnya saya lebih suka berteman dengan diri saya sendiri, saya ngga mengikat siapa saja yang datang ke saya, mau itu berteman atau lebih dari berteman sekalipun. Prinsip saya, mau berteman ya ayo ngga ya ngga apa-apa. Mau main, belajar dan apapun itu dengan saya ya silakan. Jadi saya ngga pernah punya pemikiran "temen datang kok pas butuh doang" duh itu ngga berlaku buat saya, siapapun kalian yang datang ke saya itu hal yang wajar karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan.

Saya juga orang yang ngga mau kalah, walaupun hal itu ngga saya tunjukkan ke orang-orang tapi saya adalah orang yang pemikir. Kalau saya berdebat dengan orang lain lalu argumen saya tidak diterima, saya akan memikirkan 1001 cara sampai saya menang. Saya sangat judmental dengan orang yang saya temui. Menilai orang dari luarnya seperti cara bicara dia, cara berpikir dia, gerak-gerik dia, bahkan penampilan dia. Ini buruk sih, tapi biasanya apa yang saya lihat selalu sesuai dengan aslinya.

Hal yang biasa disebutkan orang-orang yang ngga begitu kenal dengan saya adalah "cuek" dan "sombong". Ya, saya memang orang yang cuek dan berwajah jutek tapi lebih tepatnya dengan orang yang belum saya kenal. Saya dikatakan sombong cuma gara-gara saya ngga pernah nyapa duluan, pas disapa cuma senyum :v hal yang paling sulit saya lakukan di dunia ini adalah menyapa dan ramah dengan orang baru, dengan orang yang sudah dikenal tapi tidak dekat pun sebenarnya iya.

Saya sulit berempati, sangat sulit malahan. Jika dihadapkan langsung dengan orang yang penuh emosi, salah satunya dengan orang yang sedang bersedih atau menangis, saya akan kebingungan setengah mati. Mau nenangin tapi malas, mau ngasih wejangan tapi saya bingung apa yang harus dikasih, apalagi sampai ngelus-ngelus punggung si orang yang nangis itu, duh rasanya kok canggung banget. Kenapa saya bisa bilang sulit berempati? Ya karena ngga ada yang saya rasain jika dihadapkan dengan ha-hal seperti itu. Tapi, saya bisa nangis sesenggukan kalau nonton drama yang ada adegan sedihnya. Ini adalah hal yang sampai sekarang bikin bingung dan terus-terusan saya pikirkan.

Jangan ditanya seberapa perfeksionis saya haha, bahkan saya sempat punya pikiran kalau saya ini ada OCD. Kalau saya melakukan suatu hal dan itu tidak perfect, saya akan cemas sekali, sedih, marah-marah sendiri.

Ini terakhir deh, saya bingung nulis apalagi karena saking banyaknya hal-hal tentang diri saya hehe. Bisa dibilang saya adalah orang yang haus pujian, saya narsis dan saya merasa bisa segalanya. Saya bangga dengan diri saya yang bisa melakukan ini itu, dan anehnya saya merasa biasa saja ketika saya memamerkan kemampuan saya karena saya pikir itu adalah hal yang wajar. Wajar karena saya bisa, maka dari itu tidak apa-apa jika saya berbagi apa yang bisa saya lakukan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

That's why I always trying my best

Meredam Lara (a poetry)